Kamis, 11 November 2010

ANCAMAN RABIES MASIH TETAP MENGHANTUI BADUNG

Selama 2 tahun rabies telah menginvasi Bali tercinta ini namun sampai saat ini belum juga selesai-selesai kasus gigitan anjing ini menjadi problem kesehatan
Di kabupaten Badung kasus gigitan anjing dan kucing yang memerlukan vaksin anti rabies masih tetap banyak jumlahnya.

Sampai detik ini, saat artikel ini ditulis kasus gigitan anjing dan kucing tetap terjadi di Bali khususnya di kabupaten Badung.
Dari data di IRD RSUD Badung bulan Oktober 2010 ini, gigitan anjing, kucing, dan kera yang membutuhkan vaksin anti rabies (2 vial) untuk gigitan pertama adalah sebesar 218 kasus, dimana gigitan anjing sebanyak 206, gigitan kucing 11 kasus dan gigitan kera sebanyak 1 orang.

Bisa dihitung berapa total jumlah varorab atau vaksin rabies yang diperlukan oleh Pemerintah Badung untuk menanggulangi gigitan anjing ini. belum lagi untuk VAR yang kedua dan ketiga, dan VAR yang diluar RSUD.... berapakah jumlah dana yang harus dikeluarkan Pemda Badung untuk Vaksin Rabies saja.
Ini memang suatu cobaan terhadap Badung dan Bali secara umum. Disatu pihak, daerah lain terkena banjir, gempa, Tsunami, dan Gunung meletus, ternyata bali juga tidak luput dari Rencana Alam... Bali kini juga harus bergelut dengan khasus gigitan hewan bertaring (anjing, kucing, kera, kelelawar) sebagai penyebar virus Rabies yang mematikan.

Inilah yang namanya Rencana Alam.
Mungkin alam ingin kita berbenah diri untuk kebakikan kita semua. Untuk keseimbangan Manusia dengan Tuhan, Manusia dengan Manusia, dan Manusia dengan Alam


2 komentar: